Kadinkes Riau H, Zainal Arifin, SKM, M.Kes membuka acara Workshop Penguatan Kapasitas Petugas Dan Kader Dalam Pengawasan Minum Obat Dan Investigasi Kontak yang diselenggarakan di Grand Zuri Hotel Pekanbaru, Selasa (25/10/2022).
Tuberculosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang penting di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan satu dari 10 penyebab utama kematian dunia, dan Indonesia adalah negara dengan beban TBC peringkat ke-3 tertinggi setelah India dan China.
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan dan seluruh FKTP dan FKRTL serta Lintas Sektoral lainnya yang terkait, telah melaksanakan program pengobatan dan pencegahan. Program ini diawali tentunya dengan Kegiatan Investigasi Kontak TB yang dilakukan oleh petugas Puskesmas dan Kader. Kegiatan Investigasi Kontak bertujuan selain menemukan Kasus TB juga menemukan TB Laten.
Dalam Pengobatan TB Laten, pelaksanaannya tidak mudah dan cukup sulit karena mengobati orang yang sehat. Banyak penolakan dan tantangan lainnya yang harus diantisipasi agar resiko 5% TB Laten menjadi TB aktif dapat dikurangi. Hal itu tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama.
Baru-baru ini kita medistribusikan 1.210 Vial Tuberkulin ke seluruh Kab/Kota Se-Provinsi Riau. Tentunya hal ini dapat memaksimalkan kegiatan Investigasi Kontak yang bapak/ibu kerjakan.
Harganya Tuberkulin sangat mahal, 1 Vial Rp. 608.280.- (Enam Ratus Delapan Ribu Dua Ratus Delapan Puluh Rupiah), dengan demikian marilah kelola dan kontrol penggunaannya dengan baik.
Komitmen dan Motivasi dan petugas Puskesmas dan Kader memiliki andil yang besar dalam memberikan daya ungkit terhadap pencapaian target Program, karena merupakan garda terdepan dalam pemberi pelayanan kesehatan, sehingga kemampuan dan kapasitasnya sebagai pemberi layanan wajib ditingkatkan. Apalagi aplikasi, jenis dan system pengobatan TB selalu mengalami perkembangan dan disesuaikan dengan rekomendasi WHO.