Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kabid Kesmas Yaneliza, SKM, M.Kes membuka pertemuan Orientasi Pengelolaan Posyandu Dan Kunjungan Rumah Bagi Petugas Kabupaten/Kota 2023 yang diselenggarakan di Furaya Hotel Pekanbaru. Selasa (1/8/2023)
RPJMN Tahun 2020-2024, mengamanahkan pencapaian sasaran pembangunan kesehatan dengan menyiapkan fasilitas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan indikator diantaranya Posyandu aktif dengan target 80%. Posyandu dikategorikan aktif jika menyelenggarakan hari buka sedikitnya setiap bulan, memiliki kader sedikitnya 5 orang dan menyediakan layanan bidang kesehatan ibu, bayi dan balita, remaja, Usia Produktif dan Lansia.
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, dimana kader sebagai pelaksana utama Posyandu. Kader yang tersebar di 5.734 posyandu, saat ini berjumlah lebih dari 33.432 orang (sumber: microsite Promkes) yang membutuhkan pembinaan teknis agar layanan dasar kesehatan diberikan sesuai pedoman.
Kementerian Kesehatan saat ini sedang melaksanakan Transformasi Layanan Primer, yaitu dengan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi serta dilakukan dengan pendekatan strategi integrasi layanan primer, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama multisektor.
Tranformasi layanan primer yang saat ini sedang diujicobakan menerapkan konsep kewilayahan, di mana sistem layanan kesehatan primer pada level kecamatan menjadi tanggung jawab Puskesmas sedangkan pada level desa, layanan kesehatan diselenggarakan di Posyandu.
Dalam implementasinya, transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus hidup dengan penguatan pada upaya promotif dan preventif, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui Posyandu yang tersedia hingga ke tingkat Dusun/RT/RW.
Agar pelayanan promotif dan preventif di Posyandu dapat berjalan sesuai standar untuk memberikan layanan seluruh siklus hidup, maka diperlukan peningkatan sumber daya, baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta didukung oleh anggaran yang memadai.
Dalam rangka menghasilkan kesinambungan pembinaan teknis bagi kader posyandu, pelaksanaan pelatihan dilanjutkan dengan pembinaan teknis tenaga kesehatan bagi kader pada saat melaksanakan Pelayanan posyandu, dalam hal ini tenaga kesehatan akan menilai kader telah memberikan pelayanan sesuai standar maka kader berhak mendapat tanda kecakapan kader. Kader yang telah memiliki sejumlah tanda kecakapan kader, dapat berlanjut ke tahap mendapatkan apresiasi dengan mengikuti lomba kader berprestasi yang diselenggarakan berjenjang mulai dari tingkat puskesmas, kab/kota, provinsi dan pusat. Puncak dari pembinaan teknis dilangsungkan pemberian penghargaan kader dan posyandu terpilih melalui Jambore kader posyandu.
Orientasi Pengelolaan Posyandu dan Kunjungan rumah ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan petugas kabupaten/kota dalam mengelola Posyandu. Selama lima hari, peserta akan mendapatkan materi-materi penting terkait Pengelolaan posyandu yang melayani semua siklus kehidupan sesuai dengan tingkatan usia, serta strategi komunikasi dalam masyarakat.
Selain orientasi, kegiatan kunjungan rumah juga akan dilakukan oleh para petugas kabupaten/kota. Kunjungan rumah bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi keluarga dan memberikan layanan kesehatan yang lebih personal dan berfokus pada kebutuhan setiap individu.
Orientasi ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di Provinsi Riau.Dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan petugas kabupaten/Kota, diharapkan posyandu dapat berperan lebih efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang dilakukan para peserta nantinya di wilayah kerjanya masing-masing.