Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengadakan pertemuan Monev Laboratorium Mikroskopis TB yang dibuka oleh Kadinkes Riau H. Zainal Arifin,SKM, M.Kes di Hotel Grand Zuri. Selasa (13/9/2022)
Penanggulangan penyakit TB di Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan strategi DOTS. Salah satu komponen strategi ini adalah pemeriksaan mikroskopis dahak yang bermutu oleh laboratorium kesehatan untuk menegakkan diagnosis. Untuk menjamin kualitas laboratorium maka wajib dipantau melalui sistem Pemantapan Mutu Laboratorium yang terdri dari Pemantapan Mutu Internal, Pemantapan Mutu Eksternal dan Peningkatan Mutu. Kegiatan Pemantapan Mutu dilakukan terhadap semua jenis laboratorium TBC.
Pelaksanaan PME wajib diikuti oleh semua laboratorium TB. Hasil uji silang oleh laboratorium rujukan harus diumpanbalikkan kepada laboratorium mikroskopis TB dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mempersingkat pelaporan hasil uji silang atau turn around time (TAT), perlu diciptakan sistem yang mudah dan cepat agar evaluasi dan upaya peningkatan mutu melalui tindakan koreksi dapat segera dilaksanakan. Pada bulan Janurai 2022 subdit TB Kemenkes RI terlah membuat aplikasi berbasis web dengan nama e-TB12 serta surat edaran tentang perubahan mekanisme uji silang mikroskopis Tuberkulosis. Keduanya telah disosialisasikan juga oleh Subdit TB Kemenkes RI melalui kegiatan zoom. Dalam pelaksanaannya pelaporan hasil uji silang menemui beberapa kendala, karena belum semua memahami perubahan mekanisme uji silang mikroskopis TB dan penggunaan aplikasi e-TB 12. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dianggap perlu Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Laboratorium Mikroskopis Tuberkulosis TA. 2022.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 54 peserta dari Puskesmas yang berada di Kab Bengkalis, Kab. Kuantan Singingi dan Kota Dumai pada Batch 1, dan 70 Peserta dari Puskesmas yang berada di Kab. Siak, Kab. Rohil,Kab. Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru selama dua hari yang dimulai dari tanggal 12 s/d 16 September 2022.