Dinkes Provinsi Riau Selenggarakan Pelatihan Gizi Bencana dan Rencana Kontingensi Tingkat Provinsi Riau Antisipasi   Titik Kritis Masalah Gizi

Kabid Kesmas Yaneliza, SKM, M.Kes mewakili Kadinkes Riau membuka kegiatan Pelatihan  Gizi Bencana Dan Rencana Kontigensi Tingkat Provinsi  Riau Tanggal 5-7 Oktober Tahun 2022 yang diselenggarakan di Angkasa Garden Hotel Pekanbaru.

Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan  telah menetapkan dua jenis pelayanan dasar ditingkat  provinsi, yang mencakup pelayanan dasar kesehatan bagi penduduk berdampak krisis kesehatan akibat bencana atau berpotensi bencana, dan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa.

Keadaan darurat bencana seringkali menjadi titik kritis yang memperburuk masalah gizi yang sudah ada sebelumnya. Pada populasi dengan status gizi buruk sebelumnya, akan lebih rentan mengalami krisis gizi. Sedangkan pada populasi dengan status gizi yang lebih baik sebelumnya, bisa mengalami penurunan status gizi akibat keadaan darurat bencana. Oleh karena itu intervensi gizi bencana menjadi sangat penting, baik pada masa pra-bencana, tanggap darurat, hingga pasca bencana, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil dan menyusui beserta manula.

Intervensi gizi bencana bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah gizi sebagai dampak dari bencana, serta memastikan tersedianya kapasitas juga program gizi yang tepat serta diarahkan pada pencegahan dan penanggulangan segala bentuk masalah gizi, dengan fokus utama pada promosi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pencegahan dan penanganan balita gizi buruk serta pencegahan dan penanggulangan masalah gizi mikro. Pendekatan multisektoral dalam intervensi gizi juga perlu dilakukan untuk memastikan sinergitas dan keberlanjutan kegiatan.

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Respon Gizi Pada Masa Tanggap Darurat Bencana, siklus penanganan gizi pada situasi bencana terdiri dari :  Kajian dan Analisis Kebutuhan Gizi, Perencanaan Intervensi Respon Gizi, Intervensi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), Intervensi Penanganan Gizi Buruk dan Gizi Kurang, Intervensi Suplementasi Gizi, Intervensi Gizi Sensitif, Koordinasi, Komunikasi Resiko dan Pelibatan Masyarakat, Manajemen Informasi, Manajemen Logistik, serta Pemantauan dan Evaluasi.

Untuk mendorong mewujudkan pelayanan gizi yang optimal pada keadaan gizi bencana, perlu adanya ”Pelatihan Gizi Bencana dan Rencana Kontigensi Tingkat Provinsi”  agar dapat memahami tentang proses terjadinya masalah gizi dengan tepat dan cepat, baik pada pelayanan gizi perseorangan maupun masyarakat. Adapun tujuan  dari Pelatihan ini adalah untuk dapat meningkatkan, menjaga dan mencegah memburuknya status gizi masyarakat yang terkena dampak bencana secara integrasi dan koordinasi. “Ujar Kabid Kesmas Yaneliza”

kategori_berita